LP3M Gelar Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Aktif dan Inovatif Bagi Dosen Unila

Workshop Pembelajaran Aktif LP3M
Workshop Pembelajaran Aktif LP3M

(Unila): Pusat Kurikulum dan Pengembangan Pembelajaran (PKPP) di bawah naungan Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Lampung mengadakan workshop dalam rangka menambah ilmu pengetahuan dan keahlian dosen untuk membuat perangkat pembelajaran yang bermutu dan menarik.

Workshop yang dimaksud bertema Pembuatan Media Pembelajaran Aktif dan Inovatif Bagi Dosen Unila. Kegiatan yang dimulai Senin (26/9) hingga 29 September mendatang ini dilangsungkan di Gedung Rektorat lantai IV. Peltihan diikuti sebanyak 25 peserta dengan sasaran para dosen yang tersebar di delapan fakultas kampus setempat.

Ketua LP3M Prof. Murhadi dalam laporannya mengatakan, workshop ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan di unit kerjanya. Jika sebelumnya LP3M menggadang tema pembuatan media multimedia pembelajaran, kali ini PKPP mengubahnya dengan nomenklatur baru yakni pembelajaran aktif dan inovatif.

“Nomenklatur baru ini selain menyesuaikan apa yang direferensikan dalam Renstra, sekaligus sebagai bentuk komitmen kita (LP3M, red) memajukan ranah pendidikan di Unila. Hal ini pun sejalan dengan persiapan visitasi AIPT dalam waktu dekat ini,” katanya.

IMG_3902

Dalam workshop ini panitia menghadirkan beberapa narasumber yakni Prof. Bujang Rahman, Agus Triyanto, MT., Ph.D., dan Sony Widiarto, M.Si. Adapun materi yang disampaikan antara lain pengenalan dasar pembelajaran aktif dan inovatif, pengembangan multimedia di Unila, dan pembuatan bahan ajar.

Rektor Unila Prof. Hasriadi Mat Akin sebelum secara resmi membuka kegiatan mengungkapkan, pembelajaran aktif dan inovatif bukan hanya milik Unila namun merupakan program nasional. Ini suatu program keniscayaan. Maksudnya, kata Hasriadi, mahasiswa saat ini bukan lagi mahasiswa yang dulu. Mahasiswa saat ini sudah masuk dalam revolusi teknologi informasi. Artinya metode pembelajaran pun tidak lagi konvensional seperti dulu dimana hanya dosen sebagai satu satunya sumber ilmu.

Di era globalisasi ini, lanjutnya, sumber ilmu sudah lebih banyak di dunia maya. Dosen di era sekarang ini lebih banyak berperan sebagai fasilitator bagi mahasiswanya. “Tugas dosen saat ini merekonstruksi pola pikir mahasiswa dalam mengkaji suatu ilmu,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Help-Desk